Ditulis oleh gemafahmi di/pada Agustus 11, 2009
Era globalisasi menuntut kita agar menjadi lebih baik dan dapat bersaing dengan dunia. Persaingan yang ketat terkadang membuat kita menjadi lebih khawatir dan cenderung ingin melakukan apa saja untuk bertahan. Tidak terkecuali dalam bisnis. Dalam sebuah bisnis seringkali terdengar kecurangan-kecurangan demi mendapat profit yang tinggi. Oleh karena itu diperlukanlah etika bisnis. Namun ternyata saat ini banyak yang kurang tahu apa itu etika bisnis, mereka sengaja tidak ingin mengetahui atau emang mereka tidak tahu dan cuek terhadap etika ini.
Etika yang digunakan dalam sebuah perbisnisan dikenal dengan nama etika bisnis, banyak pengertian dari etika bisnis itu sendiri antara lain.Lihat selengkapnya klik disini…!!
- Etika bisnis dapat diartikan : Pengetahuan tentang cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku universal dan secara ekonomi maupun sosial, dan penerpan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis.
- Etika Bisnis : Cabang dari ilmu filsafat yang mempelajari perilaku manusia (baik moral maupun imoral) dengan membuat pertimbangan – pertimbangan yang cukup berasalan dalam melakukan kegiatan bisnis.
- Etika Bisnis : usaha yang sistematis dengan menggunakan rasio untuk menafsirkan pengalaman moral dan individu dan sosial sehingga dapat menetapakan aturan untuk mengendalikan perilaku manusia dalam melakuakan kegiatan bisnis.
- Etika Bisnis : suatu penyelidikan dan pengkajian secara sistematis tentang perilaku manusia dalam melakuakn kegiatan bisnis.
- Etika Bisnis : sebuah refleksi kritis dan rasioanal mengenai nilai dan norma moral yang menetukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku manusia dalan berbisnis baik secara pribadi maupun secara kelompok.
- Etika Bisnis : Membahas tentang perilaku manusia dalam berbisnis berdasarkan standar penelitian tertentu atau kaidaha tertentu
Etika bisnis dalam pandangan islam
Jika kita memandang sejarah, dalam agama islam tampak pandangan lebih positif terhadap perdagangan dan kegiatan ekonomis. Dalam periode pra-modern pun tidak ditemukan sikap kritis dan curiga terhadap bisnis. Nabi Muhammad adalah seorang pedagang dan ajaran agama Islam mulai disebarluaskan terutama melalui pedagang Muslim. Dalam Al-Quran terdapt peringatan terhadapa penyalahgunaan kekayaan, tetapi tidak dilarang mencari kekayaan dengan cara halal. Yang dilarang adalah keserakahan dan pamer kekayaan (riya). Mungkin ayat Al – Quran paling penting tentang perdagangan ialah ayat 275 surat al-Baqarah yang menyatakan :
. الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لاَ يَقُومُونَ إِلاَّ كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُواْ إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَن جَاءهُ مَوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّهِ فَانتَهَىَ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila . Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Dalam surat itu menerangkan bahwa Allah SWT. telah menghalalkan perdagangan dan melarang riba”. Walaupun di sini riba dilarang ,kegiatan dagang (yang tentu memperoleh keuntungan ) secara eksplisit diizinkan. Perlu ditambahakan tentang masalah riba dalam pandangan Islam, sebuah persoalan yang jelas berkaitan dengan etika ekonomi. Dari surat al – Baqarah yang dikutip tadi, jelas bahwa riba ( dalam bahasa Arb ” tambahan”) dilarang dalam agama Islam. Boleh dikatakan, pengambilan riba dilarang dalam seluruh dunia Barat yang pramodern. Dari pihak agama, riba sudah dilarang dalam Kitab Suci Yahudi, yang kemudian oleh agama kristen diterima Perjanjian Lama. Di antara teolog Kristen maupun Islam dalam zaman pramodern barangkali tidak ada banyak persoalan moral yang diperdebatkan dengan begitu ramai seperti justru masalah riba ini.
Mengapa etika dibutuhkan dalam bisnis
Pada dasarnya kegiatan bisnis membutuhkan masyarakat sebagai pelanggan atau konsumen , sedangkan masyarakat juga membutuhkan bisnis untuk mrnyediakan atau memberiakan layanan tehadap berbagai kebutuhannya. Sehingga terdapat tiga alasan mengapa bisnis memerlukan etika :
1. Kegiatan bisnis pada hakekatnya tidak bebas nilai
Kegiatan bisnis pada teori dan perkembangan ilmu bisnis tidak bebas nilai baik dari segi moral maupun dari segi etika. Kegiatan bisnis mampunyai tujuam meningkatkan kesejahteraan bagi stakeholders, berusaha memberikan kepuasan melebihi pengaharapan karyawan, reward diberikan secara adil dan layak kepada karyawannya sesuai dengan kontribusinya, penggunaan sumber daya alam yang dilakuakan dengan memeperhatikan keseimbangan lingkungan.
1. Aplikasi bisnis identik dengan pengelolaan bisnis secara profesional.
Kunci keberhasilan perusahaan banyak ditentukan oleh seberpa besar kemampuan perusahaan dalam mengaplikasikan etika bisnis secara konsisten terpaut dam berkesinambungan.
1. Bisnis merupakan bagian dari sistem sosial.
Keberadaan perusahaan sebagia pelaku bisnis, tidak dapat disangkal hidup di tengah- tengah kehidupan masyarakat, oleh sebab itu kegiatan bisnis harus sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Keberadaan bisnis memang diakui dan dibutuhkan oleh masyarakat dan bukan sebaliknya, oleh sebab itu bisnis harus tahu diri dan peduli kepada masyarakat