Senin, 11 Januari 2010

Melatih bahasa Tubuh


Looking To My Eyes
Bete kan, kalau ngajak ngomong si dia tapi matanya jelalatan? Begitu juga yang dirasakan sahabat jika aku malah asik SMSan pas mereka sedang seru-serunya curhat. Meski kuping mendengarkan, kesan yang tampil justru sebaliknya : aku nggak peduli. Supaya lawan bicara nggak merasa di cuekin, pastikan aku menatap mata mereka. Tapi nggak perlu sampai melotot, nanti mereka malah pada ngeri. He he he
Say Cheese!
Niat hati ingin membeli sepatu, tapi keburu malas gara-gara SPGnya pasang tampang jutek. Sudah bukan rahasia kalau sikap ramah dan senyuman merupakan sejata ampuh untuk membuat suasana lebih nyaman. Apalagi kalau aku sedang butuh bantuan. Ucapan tolong disertai senyum manis bikin orang lain nggak sampai hati menolak.
Horizontal View
Omongan teman mungkin nggak terdengar jelas jika aku mendengar sambil menunduk, bisa salah mengartikan tuh. Menunduk juga bikin aku terlihat nggak pede dan leher pegal.
Express Yourself
Ngobrol dengan tangan terlipat di dada mengesankan aku kaku dan nggak mau membuka diri, sekaligus bersifat defentif. Gaya bicara aku yang ekspresif justru memudahkan lawan bicara membayangkan apa yang kita alami, ngobrol jadi lebih seruuu!
Ooh....
Meski sebenarnya aku nggak peduli dengan topik obrolan teman, tetap pasang aksi sok memperhatikan. Paling nggak ucapkan kata “ooh” sambing mengangguk-angguk saat terdengar ucapan mereka. Tapi jangan keseringan, nanti malah aku di bilang mirip burung pelatuk, he he he
Slow Down, Baby...
Serba terburu-buru nggak hanya merugikan diri sendiri. Orang lainpun nggak nyaman melihat aku seperti cacing kepanasan sendiri. Jalani semua dengan santai, tapi tetap serius. Terburu-buru membuat aku kurang teliti dan melupakan hal-hal kecil yang (sebenarnya)penting. Jangan sampai deh, gara-gara ingin cepat sampai kampus, aku lupa bawa dompet!
A Little Bit Of Taste
Saat bertamu dan tuan rumah menyajikan kue yang terlihat ‘asing’, jangan mengendusnya di depan mereka. Tanyakan, lalu cicipi saja sedikit dengan menggigit pinggirnya. Kalau nggak doyan, jangan langsung melepehnya. Cepat telan, dan pelan-pelan umpetin sisanya di dalam tisu. Kalau di tawarkan lagi, bilang saja sudah kenyang atau lagi diet. Tuan rumah tetap merasa di hargai, kok.
Kissy-Kissy
Ketemu teman lama setelah berpisah bertahun-tahun? Nggak seru ah, kalau hanya tersenyum dan menanyakan kabar. Jabat erat tangannya, bukan hanya menyentuh sekilas. Boleh juga cipika-cipiki, jika dulunya hubungan aku cukup erat!
Bla-Bla-Bla
Nyerocos terus tanpa memberi kesempatan orang lain bicara nggak hanya bikin capek, tapi juga membuat pendengaran bosan. Salah banget deh, jika menyangka bahwa bakal di anggap seru dengan terus-terusan bercerita, malah sebaliknya : kelihtan sok asik! Coba tarik nafas setiap kali memulai obrolan. Efek positifnya, setiap kata juga terdengar lebih jelas.
Beware Of Comfort Zone
Jangan berdiri terlalu dekat saat ngobrol dengan orang yang aku nggak kenal akrab, setidaknya 40cm deh. Setiap orang punya zona pribadi berbeda-beda. Jarak yang nyaman bagi aku belum tentu berlaku bagi mereka. Dempet-dempetan cuma bisa dimaklumi saat bis penuh sesak!

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

 

aNgGuN QuEeNLy Copyright © 2009 Cosmetic Girl Designed by Ipietoon | In Collaboration with FIFA
Girl Illustration Copyrighted to Dapino Colada